Artikel ini akan memberikan contoh kepada Anda mengenai contoh artikel teks eksposisi yang baik dan benar.
contoh artikel eksposisi-sebagai pembelajar cakap memahami dan mengkaji berjenis-jenis tipe teks adalah suatu keunggulan tersendiri.
Cara Membuat Artikel
dengan cakap mengenali berjenis-jenis tipe teks, tentu kita akan lebih gampang mengabsorpsi kabar dan inti gagasan dari tiap-tiap teks yang mungkin kita temui.
Contoh Artikel
tidak terkecuali teks eksposisi. apalagi teks eksposisi ini banyak sekali ditemui dan beredar di media.
teks eksposisi umum ditemui karena tujuan dari teks eksposisi sendiri adalah untuk mengklarifikasi, menerangkan, mengajar atau mengukur sebuah problem.
karena itu, kali ini kita akan membahas contoh artikel teks eksposisi beserta strukturnya. supaya dapat mempermudah sobat aksara mengenali teks eksposisi.
teks eksposisi seperti juga teks pada umumnya mempunyai struktur. struktur teks eksposisi terdiri atas tesis, argumentasi, dan penegasan ulang.
sebelum kita membahas mengenai contoh artikel teks eksposisi beserta strukturnya. simak dahulu pembahasan singkat mengenai struktur teks eksposisi berikut ini.
Contoh artikel teks eksposisi
Orang dewasa penyebab indeks “kesopanan” digital Indonesia buruk: pentingnya literasi digital
Bulan lalu, survei Microsoft Digital Civility Index 2021 mengatakan bahwa warganet Indonesia “tidak sopan”.
Dalam laporan tersebut, terdapat fakta yang belum banyak dibahas, yaitu bahwa penyebab utamanya adalah tingkah laku berinternet dari orang dewasa (usia 18-74).
Survei yang mengulas perilaku 58.000 warganet di 32 negara menempatkan Indonesia sendiri menempati peringkat ke-29, terparah di wilayah Asia Tenggara.
Salah satu temuan penting dalam laporan tersebut adalah ternyata orang dewasa (usia 18-74) yang mendominasi tindakan yang tidak sopan di ranah digital.
Skor ketidaksopanan orang dewasa di Indonesia sebesar 83 (naik 16 poin dari tahun lalu).
Sementara perilaku remaja (usia 13-17) bertahan di angka 68 tanpa ada perubahan.
Tren global memang menunjukkan bahwa remaja (usia 13-17) adalah kelompok yang justru memimpin pulihnya kesopanan digital sepanjang tahun 2020.
Meningkatnya skor pada orang dewasa di Indonesia utamanya dipicu oleh peningkatan hoaks dan penipuan.
Orang dewasa sumber utama “ketidaksopanan”, menyebar hoaks dan misinformasi
Kecenderungan orang dewasa berperilaku buruk di internet berkaitan dengan tingkat literasi mereka yang rendah.
Data tahun 2018 dari lembaga pendidikan dan kebudayaan UNESCO, menunjukkan tingkat literasi yang tertinggi di Indonesia terdapat pada kelompok 15-24 tahun.
Laporan tahun 2020 dari lembaga analisis Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
juga mengatakan bahwa Gen X (usia 40-55) secara umum memiliki literasi digital yang lebih buruk dari kelompok remaja dan milenial muda.
Hal tersebut kemudian diperparah ketika mereka menggunakan media sosial percakapan – terutama Whatsapp – untuk menyebarkan berita dan informasi.
Di Indonesia, kombinasi dari penetrasi internet yang tidak merata ditambah dengan kebiasaan bergosip mendorong tingginya penggunaan Whatsapp (98,9%), terutama di kalangan orang dewasa.
Beberapa akademisi mengatakan bahwa Whatsapp adalah sumber terbesar merebaknya misinformasi. Hal ini juga sangat terasa selama pandemi COVID-19.
Yang jelas, penindakan hoaks secara paksa – seperti melalui polisi siber – bukanlah solusi tepat, terutama mengingat berbagai pasal karet dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) versi sekarang masih sangat rawan untuk disalahgunakan.
Indonesia membutuhkan pendidikan literasi digital sebagai pengguna internet, sehingga layaknya perusahaan media sosial saat ini, warganet Indonesia akan memiliki “swa-aturan” sendiri untuk menyaring kredibilitas konten yang akan dibagikan.
Posting Komentar untuk "Contoh artikel teks eksposisi"