Cerpen Adalah – Pengertian, Jenis, Unsur, Tujuan Dan Contohnya – DosenPendidikan.Com – Cerpen atau cerita pendek dalam cerpen memiliki unsur-unsur dan ciri-ciri cerpen yang memudahkan kita untuk mengetahui bahwa ini cerpen dan memudahkan kita dalam membedakan bahwa ini benar-benar cerpen dan ini hanya cerita biasa yang terkadang sulit untuk membedakannya.
Contoh cerpen
Oleh sebab itu untuk pertama-tama kita membahas pengertian cerpen, cerpen adalah cerita yang bentuknya fisiknya berbentuk pendek. Untuk bisa kita mengenal lebih terang mari kita liha penjelasan cerpen karna dalam pengertian cerpen serasa masih belum semacam itu terang, nah untuk lebih jelasnya simak dibawah ini.
Karangan cerita pendek
Untuk penjelasan cerpen adalah ukuran panjang-pendeknya suatu cerita memang relative, akan namun pada umumnya, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca sekitar sepeuluh menit atau setengah jam. Untuk jumlah katanya sekitar 500-5.000 kata. Olah sebab itu, cerita pendek sering diungkapkan sebagai cerita yang bisa dibaca dalam sekali duduk. Cerita pendek pada umumnya bertema sederhana, jumlah tokohnya pun terbatas. Untuk jalan ceritanya pun sederhana dan latarnya meliputi ruang lingkup yang terbatas.
Contoh sinopsis cerpen singkat
Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu wujud prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingi karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Sebab simpelnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingi dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam beragam variasi.
Sinopsis cerpen singkat
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah keadaan yang dibeberkan singkat yang dengan pesat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada kultur penceritaan verbal. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Contoh cerpen singkat
Cepen dengan judul Cinta Sesaat ini bermakna bahwa dalam menjalin suatu pertemanan jangan di campuri dengan rasa cinta yang sesaat sebab bisa menyebabkan rasa sakit dalam hati yang menyebabkan rusaknya persahabtan dan dalam mengambil keputusan wajib di pertimbangkan dahulu bagus buruknya untuk ke depannya.
Sejarah Cerpen
Cerita pendek berawal pada kultur penceritaan verbal yang mewujudkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah hal yang demikian dipersembahkan dalam wujud puisi yang berirama, dengan irama yang berfungsi sebagai alat untuk membantu orang untuk mengingat ceritanya. Komponen-bagian singkat dari kisah-kisah ini dikonsentrasikan pada naratif-naratif individu yang bisa dipersembahkan pada satu kans pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat seandainya keseluruhan bagian cerita hal yang demikian sudah dipersembahkan.
Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan budi pekerti di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotussebagai hasil penemuan kreatif seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (padahal ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan namun ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan sebagai cerita seputar binatang sebagai pemeran(tokoh) utama. Cerita fabel yang populer semisal Kisah Si Kancil, dan sebagainya.
Selanjutnya, variasi cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage adalah cerita kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog. Mite atau Mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat seputar sesuatu. Misalnya Nyi Roro Kidul. Meski legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal masukan terjadinya suatu daerah. Contoh Banyuwangi.
Format kuno lainnya dari cerita pendek, adalah anekdot, populer pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, yang meliputi satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan akhir-akhir ini dikumpulkan dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.
Di Eropa, kultur bercerita verbal mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada awal abad ke-14, terpenting sekali dengan terbitnya karyaGeoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan bagus), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), padahal perangkat cerita kerangka tak diadopsi oleh segala penulis. Pada akhir abad ke-16, beberapa dari cerita-cerita pendek yang paling populer di Eropa adalah “novella” kelam yang tragis karya Matteo Bandello (terpenting dalam penerjemahan Perancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella diaplikasikan untuk merujuk pada cerita-cerita pendek.
Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus, “nouvelle”, oleh pengarang-pengarang sepertiMadame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah karya Charles Perrault). Munculnya penerjemahan modern pertama Seribu Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; penerjemahan lainnya timbul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-lainnya padaabad ke-18.
Ciri-Ciri Cerpen
Dengan membaca penjelasan cerpen seperti yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan telah menguraikan didapatkan ciri-ciri cerpen sebagai berikut :
- Alurnya lebih sederhana.
- Tokohnya hanya sedikit.
- Latar hanta dilukiskan sesaat dan dalam lingkup yang relatif terbatas.
- Terdiri atas 3 halaman sampai 10 halaman.
- Habis dibaca dalam sekali duduk.
- Hanya ada satu plot atau alur.
- Watak dan tokoh diterangkan atau diceritakan secara singkat.
- Banyaknya tokoh terbatas atau kurang.
- Unsur-Unsur Cerpen
Dalam cerpen dibangun oleh berbagai macam unsur, unsur dalam cerpen dibagi menjadi 2 yaitu Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik, nah untuk lebih jelasnya dari masing-masing unsur tersebut simak ulasannya berikut ini.
Unsur Instrinsik
Unsur Instrinsik ialah unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam cerita itu sendiri, berikut macam-macam unsur Instrinsik.
Tema
Tema yakni titik tolak pengarang dalam menyusun sebuah cerita, pengarang menentukan tema sebelum mengarang pembaca menemukan tema setelah membaca seluruh cerita
Alur/Plot
Alur/Plot merupakan rangkaian kejadian peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat. Jenis alur : alur maju, alur mundur dan alur campuran. Untuk tahap alur yaitu :
- Pengenalan situasi cerita/permulaan/exposition.
- Pengungkap peristiwa ( complication ).
- Menuju pada adanya konflik ( rising action ).
- Tahap perumitan.
- Tahap puncak konflik ( klimaks ).
- Tahap peleraian.
- Tahap penyelesaian.
Tokoh
Jenis-jenis tokoh :
- Tokoh protagonis : mendukung cerita ( tokoh utama/baik ).
- Tokoh antagonis : penentang cerita ( tokoh musuh/jahat ).
- Tokoh tritagonis : tokoh pembantu, baik protagonis/antagonis.
Penokohan
Penokohan ialah, proses pengarang dalam menampilkan tokoh. Cara pengarang menampilkan perwatakan tokoh :
- Ciri-ciri fisik tokoh
- Percakapan antar pelaku
- Lingkungan sosial
- Gambar tempat tinggal tokoh
- Pemaparan sifat tokoh
- Kedudukan Tokoh
Orang pertama ; pelaku utama, pengarang sebagai pengamat tidak langsung, pengarang sebagai pengamat langsung.
Orang ketiga ; sudut pandang serba tahu, sudut pandang terarah.
Latar
- Latar tempat
- Latar waktu
- Latar suasana
Sudut Pandang ( Point Of View )
Ialah, cara pengarang menceritakan tokoh, ada 3 sudut pandang yaitu :
- Sudut pandang orang pertama yakni aku atau saya.
- Sudut pandang orang ketiga yakni ia, dia atau nama tokohnya.
- Sudut pandang campuran yakni pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya.
Amanat
Ialah, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca, baik tersurat maupun tersirat amanat disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi cerita.
Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik ialah unsur yang tidak secara langsung melekat dan membangun cerita yang berasal dari luar, unsur ekstrinsik antara lain :
Latar belakang kehidupan pengarang
Kondisi zaman saat karya sastra itu diciptakan
Latar belakang kehidupan pengarang meliputi : tingkat pendidikan, profesi/pekerjaan, status sosial ekonomi, pandangan politik, kepercayaan/agama/faham yang dianut pengarang dan lain-lain. Dan keadaan zaman pada saat karya sastra diciptakan merujuk pada situasi politik dan tingkat peradaban masyarakat saat karya sastra itu diciptakan ( disarikan dari berbagai sumber ).
Contoh Cerpen
Cinta Sesaat
Matahari telah menyapa dunia, sinarnya yang begitu cerah membuat Rangga bersemangat untuk lewati harinya ini. Kapten basket ini segera mengambil sepeda motornya dan berangkat ke sebuah sekolah di Mojokerto. Rangga adalah seorang cowok yang terkenal keren. Banyak cewek yang suka dengan Rangga. Tapi, sampai saat ini Rangga belum mempunyai seorang cewek.Saat istirahat, Rangga dan teman satu genknya menuju lapangan basket. Seperti hari-hari biasanya mereka akan bertanding basket.
Dari lapangan itu, terlihat cewek yang duduk sendiri melihat Rangga dan teman satu genknya tersebut. Dan cewek itu pun tidak asing. Dia adalah Clara teman kecilnya Rangga. Setiap Rangga dan temannya bermain basket, Clara selalu duduk sendiri melihat permainan itu dengan senang. Suatu hari, setelah Rangga dan temannya selesai bermain basket. Tiba-tiba Clara menarik tangan Rangga dan membawanya ke suatu tempat. Dengan terpaksa Rangga tidak bisa melepaskan tangan Clara dan dia akhirnya berjalan mengikuti Clara. Mereka berdua terdiam, tak ada kata yang terucap waktu itu.
Clara menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba untuk mengatakan sesuatu. Tapi, dia merasa ada seseorang yang menahannya. Sulit untuk mengatakan apa yang akan dia katakan pada Rangga. Karena heran, terpaksa Rangga membuka keheningan itu. “Ra, sebenernya kita di sini mau ngapain sih? Kamu mau ngomong sesuatu ta? Kalau iya, ngomong aja, nggak apa-apa.” Tanya Rangga heran. “Eeee… iya, aku mau ngomong sesuatu.. tapi… ehmm …. gimana ya, ngomongnya..” Clara pun menjadi gugup. “kalau gak ngomong ya udah, aku balik ke kelas.” Kata Rangga sambil berjalan pergi. Tiba-tiba Clara menghentikan langkah Rangga dan akhirnya dia menyatakan cintanya pada Rangga. Clara pun terdiam dan menutup matanya. Rangga yang ada di depan Clara itu tersentak kaget.
Sejenak kemudian Clara memberanikan diri untuk bicara pada Rangga. “Kamu mau nggak, jadi cowokku?” tanya Clara serius dengan malu-malu. Spontan Rangga langsung jawab “ya”. Padahal sebenarnya Rangga nggak suka sama Clara, tapi entah kenapa. Langsung tanpa difikirkan matang-matang, Rangga nrima cinta Clara. Mendengar jawaban dari Rangga tadi, Clara sangat senang dan lansung berlari meninggalkan Rangga.
Memang Clara seorang cewek, tapi dia udah nggak tahan lagi saking cintanya sama rangga. Akhirnya dengan terpaksa, dia mengungkapkan rasa hatinya itu pada Rangga. Hari-hari tlah berlalu. Rangga dan Clara telah melewatkan sepanjang hari bersama, meskipun Rangga nggak suka sama Clara. Mereka sudah jalan-jalan ke banyak tempat bersama. Akan tetapi suatu hari setelah Rangga jalan-jalan dengan Clara. Rangga langsung merenung dalam kamar. Rangga sudah mulai sadar atas perbuatannya itu. Dia nggak suka dengan Clara. Tapi, kenapa waktu itu dia spontan jawab “ya”.
Apabila Rangga memutuskan Clara, pasti dia akan nyakitin hati Clara. Rangga terus memikirkan hal tersebut. Setelah beberapa jam dia merenung. Rangga berfikir, dia nggak akan ambil jalan putus. Jika dia melakukannya, dia hanya akan melukai hati Clara yang mencintainya. “Mungkin, ini cuma cinta sesaatku dengan Clara.” Kata Rangga yakin. Suatu hari, seperti biasa. Mereka tampak kompak dan selalu bersama. Clara memang sangat mencintai Rangga.
Tapi, karena ada sesuatu yang mengganjal di hati Clara. Dia harus memutuskan Rangga. Mendengar keputusan Clara itu, Rangga hanya terdiam dan tidak terlalu memikirkan Clara, karena memang Rangga tidak mencintai Clara. Akan tetapi waktu itu, Clara menangis akan keputusannya itu. Memang benar yang Rangga katakan. Clara hanya cinta sesaat untuknya.
Posting Komentar untuk "Pengertian cerpen beserta contohnya"