Contoh Naskah Drama Pendek 2 Orang Bahasa Indonesia

Sobat CAKER, kali ini saya akan membagikan sebuah artikel yang berisikan informasi mengenai naskah drama pendek 2 orang dalam bahasa indonesia. Contoh naskah drama pendek ini bisa Anda jadikan sebuah refrensi ketika ingin membuat naskah drama dalam bahasa indonesia lho.

naskah drama pendek 2 orang, naskah drama pendek 2 orang tentang pendidika, drama pendek 2 orang, contoh drama pendek 2 orang, contoh naskah drama pendek 2 orang, contoh teks drama pendek 2 orang, dialog drama pendek 2 orang.

Halo sobat CAKER, apakah kalian pernah memandang sebuah pementasan drama? Dalam pementasan sebuah drama dibutuhkan naskah supaya para tokoh bisa mendalami perannya dengan bagus. Tapi, hakekatnya apa saja yang terdapat dalam sebuah naskah atau teks drama? Apakah cuma dialog antar tokoh atau terdapat hal lain yang mendorongnya?  Yuk, kita cari tahu!

naskah drama pendek 2 orang

Pertama-tama mari kita kenali apa itu naskah drama. Naskah drama yaitu sebuah teks yang menandakan kehidupan dan watak manusia via tingkah lalu (akting) yang dipentaskan. Jadi, drama juga bisa diistilahkan sebagai karya seni yang dipentaskan.


Struktur Teks Drama

1. Prolog, yaitu komponen pembukaan atau momen pendahuluan dalam sebuah drama atau sandiwara.

2. Dialog, yaitu media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diinginkan bisa menandakan kehidupan dan watak manusia, problematikan hidup yang dihadapi, dan sistem manusia dalam menyikapi situasi sulit hidupnya.

3. Epilog, yaitu komponen akhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyajikan inti sari cerita atau komponen yang menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang artis pria atau dalang pada akhir cerita.

Unsur-Unsur Drama

  • Alur, ialah rangkaian momen dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama meliputi komponen-komponen pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, penyelesaian.
  • Penokohan, ialah sistem pengarang menggambarkan karakter tokoh. Dalam sebuah pementasan drama, tokohlah yang mengambarkan secara langsung naskah drama. Tokoh terbagi dua berdasarkan perannya, ialah tokoh utama dan tokoh asisten. Tokoh utama ialah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama. Sedangkan tokoh asisten ialah tokoh yang dilibatkan atau ditimbulkan untuk menunjang jalan cerita.
  •  Dialog, dalam sebuah dialog terdapat tiga faktor ialah:


- Tokoh ialah pelaku yang memiliki peran lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya dapat protagonis dan antagonis.

- Wawancang  ialah dialog atau percakapan yang seharusnya dinyatakan oleh tokoh cerita.  

- Kramagung ialah tanda perilaku, tindakan atau tindakan yang seharusnya dikerjakan oleh tokoh.

  • Latar, ialah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam drama dinyatakan dalam tanda pementasan. Bagian itu disebut dengan kramagung. Latar juga dapat dinyatakan lewat pecakapan para tokohnya.
  • Bahasa, ialah media komunikasi antartokoh. Bahasa juga dapat menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun momen yang sedang terjadi.


Bila drama akan dipentaskan, unsurnya akan bertambah ialah sarana pementasan seperti pentas, kostum, pencahayaan, dan tata bunyi.

Dialog drama pendek 2 orang

Cerpen: Sahabat tempat berbagi

Seperti biasa, jam istirahat selalu dilalui Caca dan Deni bersama sebagai sahabat. Tapi ada yang berbeda hari ini.

Deni   : “Ca, kamu tahu nggak kenapa ikan hidup di air?”

Caca   : (Dengan suara acuh dan wajah cemberut) “Nggak tahu.”

Deni   : “Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?”

Caca   : “Aku ada masalah, Den!”

Deni   : “Masalah? Masalah apa sih, Ca? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.”

Caca   : “Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.”

Deni   : “Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?”

Caca   : (Tertunduk lemas, nada pelan) “Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar terus, aku jadi stress.”

Deni   : “Kalau boleh tahu. Apa penyebab pertengkaran mereka?”

Caca   : “Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.”

Deni   : “Sabar ya, Ca. Terus berdo’a dan berusaha mengakurkan mereka.”

Caca   : “Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari benak orang tua ku.”

Deni   : “Siapa saja yang bermasalah, pasti akan bersikap begitu.”

Caca   : “Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.”

Deni   : “Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.”

Caca   : “Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.”

Deni   : “Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdo’a pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.”

Caca   : “Makasih ya, Den. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.”

Deni   : “Janji?” (mengacungkan kelingkingnya)

Caca   : “Janji.”

Deni   : “Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?”

Caca   : “Udah suratan takdir kali.”

            Mulai saat itu, Caca berjanji akan selalu optimis menyelesaikan setiap permasalahan yang dilaluinya. Tak lupa ia juga akan selalu berbagi kepada Deni saat senang ataupun sedih. Karena, sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kita sendiri. 

Cerpen: Mengejar Cita-Cita untuk Masa Depan

    Gita :
    (sedang membereskan kertas yang berguguran sebab angin)

    Dwi :
    (sebab memandang kasihan, Dwi bahkan menolong) sini biar saya tolong.

    Gita :
    oh ya terimakasih. (tanpa memandang ke arah Dwi dan segera pergi meninggalkan Dwi dengan terburu-buru)

    Dwi :
    hei tunggu sejenak!

    Gita :
    (sambil mendekat ke arah Dwi) iya ada apa?

    Dwi :
    sepertinya saya ketahui kau deh. Kau Gita kan?

    Gita :
    iya. Kau..?

    Dwi :
    (memotong diskusi Gita) Dwi. Teman kau waktu SD. Kan kita duduk bareng terus waktu SD. Ingat engga?

    Gita :
    oh iya pasti inget lah. Masa lupa sih. Oh iya saya lupa saya lagi buru-buru nih. Saya duluan ya Dwi. (sambil berlalu meninggalkan Dwi)

    Dwi :
    hey bentar dahulu. Meminta no HP kau dong?

    Gita :
    eeemmm… saya lupa. Kau follow twitter saya aja di @gitamay ya!

    Dwi :
    ok. Follback ya nanti saya mention kau.

    Gita :
    iya. (sambil terus pergi meninggalkan Dwi).

    Sebagian hari kemudian tanpa disengaja, Gita dan Dwi bersua kembali dikantin sekolah.

    Dwi :
    eh Gita, ketemu lagi. Kau kini sekolah di sini ya?

    Gita :
    iya. Saya kini sekolah di sini. Enggak nyangka ya rupanya kita satu sekolah lagi.

    Dwi :
    iya nih ga nyangka banget. Oh iya kini kau di kelas mana?

    Gita :
    saya kini di kelas ipa7, wi. Kau?

    Dwi :
    saya di kelas ipa1.

    Gita :
    oh iya Dwi kau berkeinginan enggak main ke rumah saya pulang sekolah nanti?

    Dwi :
    makasih Gita. Saya berkeinginan kok. Berarti nanti kita pulang bareng ya?

    Gita :
    iya. Nanti sesudah bel pulang, kita janjian di gerbang aja ya?

    Dwi :
    ok.

    Lalu bel masuk berbunyi. Gita dan Dwi bahkan pergi ke kelasnya masing-masing. Sesudah jam pembelajaran berakhir dan bel pulang bahkan berbunyi, Gita dan Dwi bahkan bersua di gerbang sekolah dan pulang bersama menuju ke rumah Gita. Setibanya di rumah Gita.

    Gita :
    ayo masuk Dwi.

    Dwi :
    iya makasih Git. Assalamu’alaikum.

    Gita :
    wa’alaikumsalam. Eh kita segera ke kamar saya aja yu?

    Dwi :
    ayo. Oh iya ngomong-ngomong rumah kau kayak masih acak-acakan deh. Mengapa?

    Gita :
    kan saya baru pindah wi.

    Dwi :
    oh iya ya.

    Lalu mereka berdua bahkan menuju kamar Gita. Saat di kamar Gita, mereka berdua berbincang-bincang. Sebab mereka berdua sudah kelas 12, mereka bahkan mendiskusikan akan kuliah kemanakah mereka sesudah lulus SMA nanti.

    Dwi :
    ngomong-ngomong, kau berkeinginan kuliah dimana?

    Gita :
    saya berkeinginan kuliah di UGM nih.

    Dwi :
    emangnya kau ngambil jurusan apa, Git?

    Gita :
    sipil. Berkeinginan jadi arsitek dong hehehe.. hmmm melainkan…

    Dwi :
    melainkan kau mengapa?

    Gita :
    melainkan saya lemah di pembelajaran fisika, Wi.

    Dwi :
    duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Bila kau belajar lebih bermotivasi lagi pasti kau dapat. Teruslah berupaya Gita. Jangan menyerah. Kejar cita-cita kau. Eits melainkan jangan lupa apabila telah usaha, kita juga wajib tetep berdo’a sama Allah.

    Gita :
    iya Wi makasih ya atas idenya pasti ko saya bakal belajar lebih bermotivasi lagi.

    Dwi :
    nah gitu dong.

    Gita :
    kau sih berkeinginan kuliah dimana, Wi?

    Dwi :
    saya belum tau naih. Kaprah-kaprah berdasarkan kau dimana ya? Terus jurusan apa?

    Gita :
    apabila berdasarkan saya sih lebih bagus kau ikutin kata hati kau aja. Pastinya yang pantas sama talenta dan ketertarikan kau juga.

    Dwi :
    iya sih Git. Melainkan masalahnya saya belum tau nih talenta saya dimana.

    Gita :
    ya apabila berdasarkan saya sih talenta kau sebaiknya meminta anggapan ke orang lain seputar talenta kau. Umpamanya ke sahabat, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus apabila kau masih kebingungan juga, saya saranin kau untuk meminta tanda ke Allah. Ya dengan sistem salat istikharah lah.

    Dwi :
    wah makasih juga ya Git atas anggapan dan anjuran kau. Saya akan coba ikutin anjuran kau. Oh iya udah petang nih. Saya pulang ya. Makasih Gita.

    Gita :
    oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Dwi.

    Lalu Dwi bahkan pulang dari rumah Gita. Dan sesudah perbincangan tadi di rumah Gita, mereka berdua menjadi lebih bermotivasi belajar lagi. Dan hasilnya Dwi sudah mengenal talenta dan atensinya untuk melanjutkan sekolahnya.
    Waktu terus berlalu. Tak terasa mereka berdua sudah lulus ujian dan mereka bahkan berkeinginan melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yag mereka inginkan. Sebab mereka rajin belajar dan berdo’a, mereka bahkan hasilnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.

Posting Komentar untuk "Contoh Naskah Drama Pendek 2 Orang Bahasa Indonesia"