Contoh Cerpen Cinta Romantis Banget Bikin Baper

Cinta yakni salah satu anugerah terindah dari Kuasa. Dengan cinta kita dapat menikmati gembira ‘tanpa karena’ dan rasa syukur yang lebih. Cinta bahkan dapat datang kapan saja dan untuk siapa saja tanpa berkala , kita bahkan tidak dapat memegang kapan cinta seharusnya usai.


Melainkan dalam menandakan cinta, ada perjuangan yang seharusnya dijalankan bagus perjuangan hati, waktu, jasmani ataupun finansial. Malah tidak sedikit orang yang seharusnya melaksanakan berjenis-jenis jenis sistem untuk meyakinkan pujaan hatinya cuma untuk sekadar menandakan rasa cintanya.

Seperti kisah pada cerpen-cerpen cinta di bawah ini yang menampilkan alangkah hebatnya cinta dan alangkah besar perjuangan seseorang demi menerima seseorang yang dia inginkan.

Contoh Cerpen Romansa Pengakuan

Kupacu vespa bututku. Seikat mawar di genggaman tangan kiriku kupegang erat, supaya tidak rusak oleh tiupan angin. Jantungku berdegup pesat. Hari ini yakni saatnya.

Saya masih ingat hari itu, pekan yang lalu, ketika kamu datang padaku dengan mata bercahaya dan dengan mantap berkata, “I’m done! Saya udah selesai dengan ia dan segala masa laluku dengannya”

Ku pandang kamu dengan ragu. “Kamu yakin?”. Lima tahun kamu bersamanya. Lima tahun yang penuh dengan drama dan senantiasa saya yang kamu jadikan daerah sampah, daerah kamu berkeluh kesah.

“Ya, saya yakin seyakin-yakinnya”, kamu menatap mataku lurus. “Saya tak akan memperkenankannya membuatku buang masa mudaku lebih panjang lagi. Telah cukup saya mendengar segala kebohongannya. Telah cukup saya mendapatkan pengkhianatannya”, matamu berkilat emosional.

“Mulai kini, saya akan menjadi saya yang baru”, tambahmu lagi. “Saya akan mencari seorang yang menerimaku apa adanya. Hmm… kamu tahu, macam seperti apa yang berkeinginan ku cari?”, matamu sekarang berbinar menatapku.

Hatiku mencelos. Ugh, mata itu. Telah berapa lama binar itu hilang, pikirku. Binar yang telah membiusku semenjak bertahun-tahun silam. Binar yang membuatku terus bertahan sampai ketika ini.

Saya cuma dapat menggeleng.

“Saya akan mencari seorang kekasih yang juga dapat menjadi seorang teman”, matamu menerawang jauh. “Sebab seorang teman tidak kan berdusta. Saya pasti merasa aman dan nyaman dengannya, sebab dia dapat ku percaya”.

Degupku stop. Apa yang dia diskusikan? Apakah ini pedoman bagiku?

Dan begitulah, ku anggap ini pedoman untukku. Hari ini yakni saatnya. Saya akan mengungkapkan perasaan yang ku pendam lama.

Tanpa sadar saya sekarang berdiri di depan pintu rumahmu. Dengan seikat mawar di gengggaman. Lututku gemetar. Melainkan, ku beranikan diri untuk mengetuk.

“Ardi?”. Kamu berdiri di depan pintu yang terbuka. Gaunmu merah jambu, melayang ringan mencontoh gerakmu. Kamu menawan sekali, seperti umumnya. Total, ini terlalu total. Saya hendak membuka mulut sebelum kamu memotongku,

“Ar… bahagia sekali kamu mampir. Melainkan saya buru-buru, nih”

Suara klakson kendaraan beroda empat terdengar.

“Oh, Harris telah datang”, kamu tersenyum bergembira tanpa menghiraukan rautku yang berubah kaku. Nama itu. Nama yang sudah terpatri di ingatanmu lima tahun ini.

“Saya balikan lagi dengannya”, ujarmu enteng. “Eh, saya ceritain lagi deh nanti. Saya pergi dahulu”. Kamu melambaikan tangan padanya dan berlalu dari hadapanku.

Nanti… apakah saya masih punya ‘nanti’?. Saya tertunduk lesu, selayu seikat mawarku sekarang yang berjatuhan di selasar rumahmu.

Contoh Cerpen Pertandingan Lari

Sorak sorai membahana di sekelilingku. Memotivasi masing-masing dari kami. Saya belum berpacu, melainkan degup jantungku telah lebih kencang dari umumnya.

Seorang dengan pakaian training berdiri di pinggir lapangan. Tangannya teracung ke atas.

“Dor!”

Ku ciptakan tenaga lenting bagi tubuhku. Saya melesat.

Satu peserta ku lewati. Lalu, peserta kedua. Saya dapat melaksanakannya. Saya pasti dapat.

Adrenalinku makin terpacu ketika jumlah peserta di depan mulai menyusut jumlahnya. Saya pasti dapat.

Ketika cuma tersisa dua peserta di hadapanku, tiba-tiba…

“Bruk!”. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Segala terjadi semacam itu kencang dan saya telah tersungkur di tanah. Peserta lain mulai mendahuluiku. Tubuhku lemas lantas. Segala daya ingat akan apa yang ku lakukan selama ini untuk hingga di sini, meluncur semacam itu saja dalam daya ingat. Segala waktu yang tersita untuk latihan. Segala ajakan sahabat untuk bercakap-cakap yang ku tolak tiap kali. Segala tatapan tidak paham mereka akan tekadku yang tidak masuk nalar.

Saya berkeinginan menyerah saja, ketika saya mendengar bunyi itu. “Ayo, Nak. Bangun! Jangan menyerah!”, seorang wanita baya berteriak padaku dari pinggir lapangan. “Ibu…”, sahutku lirih.

Ya, saya tidak akan menyerah. Demi ibu yang senantiasa percaya padaku. Demi mimpi yang senantiasa ku genggam erat. Demi diriku sendiri.

Saya paksakan tubuhku bangkit, lalu mulai berlari.

Satu peserta ku salip. Dua peserta. Jumlah mereka kian menyusut di depanku. Dan, garis putih itu bahkan nampak kian terang.

Sepuluh meter… Lima meter… Saya memejamkan mata, merentangkan tangan, dan tersenyum gembira ketika tubuhku melampaui garis itu. Saya sudah memenangkannya. Pertandingan lari bagi kaum difabel.

2 komentar untuk "Contoh Cerpen Cinta Romantis Banget Bikin Baper"